Selasa, 02 Maret 2010

ANALISA VITAMIN C METODE IODIMETRI

ANALISA KADAR VITAMIN C DALAM SARI BUAH DENGAN METODE IODIMETRI
A. PRINSIP
Oksidasi analat oleh I2 sehingga I2 tereduksi menjadi ion iodide.

B. TUJUAN
Mengetahui kadar vitamin C dalam sari buah.

C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sari Buah Mangga (Mangifera indica)
Sari buah atau jus (juice), namun lebih tepatnya fruit juice adalah cairan yang terdapat secara alami dalam buah-buahan. Sari buah populer dikonsumsi manusia sebagai minuman.
Sari buah merupakan minuman siap saji, yang kaya akan gizi. Produk minuman sari buah mangga dibuat melalui proses penghancuran buah mangga. Jenis mangga yang paling baik digunakan adalah buah yang banyak mengandung sari buah, rasa manis asam, warna dan aromanya menarik.







Buah mangga selain dapat diproduksi menjadi sari bauh juga dapat dikembangkan menjadi beragam produk olahan lain diantaranya konsentrat buah, squash, fruit bar, jam, nectar (madu), pikel mangga muda, cereal flake, dan makanan bayi.
Daging buah mangga dapat berfungsi sebagai antioksidan, sehingga bermanfaat untuk mencegah kanker serta mengandung asam galat yang baik bagi kesehatan saluran pencernaan.
Sebagai bahan pangan, mangga mengandung beberapa jenis zat gizi esensial seperti pada tabel berikut :
Tabel komposisi beberapa jenis mangga segar per 100 g BDD.
Komponen Gedong Golek Arumanis Indramayu Satuan
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Besi
Vit. A
Vit. C
Vit. B1
Air 44
0.7
0.2
11.2
13
10
0.2
16400
41
0.08
87.4 63
0.5
0.2
16.7
14
10
0.7
3715
30
0.08
82.2 46
0.4
0.2
11.9
15
9
0.2
1200
41
0.08
86.6 72
0.8
0.2
18.7
13
10
1.9
2900
36
0.06
80.2 Kal
g
g
g
mg
mg
mg
SI
mg
mg
g

2. Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin adalah senyawa organic kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi mahluk hidup. Berhubung vitamin tidak disintesa dalam tubuh maka vitamin harus ada dalam makanan yang dikonsumsi.
Vitamin C telah banyak dikenal berkaitan dengan perlindungan terhadap skurvi dan flu. Buah yang kaya akan vitamin C merupakan antioksidan kuat yang dapat melindungi DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi.
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna, titik cair 190-192oC. bersifat larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molekul rendah.
Vitamin C sukar larut dalam chloroform, ether, dan benzene. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, temperatur yang tinggi.

D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
• Neraca analitik
• Sendok plastik
• Labu ukur 100 mL
• Botol semprot
• Pipet tetes
• Pipet ukur 25 mL
• Erlenmeyer 250 mL
• Buret 25 mL
• Bulp
• Beaker glass
• Batang pengaduk • Sample sari buah
• Aquadest
• Larutan I2 0,01 N
• Indicator amilum 1 %

E. Prosedur
1. Sample ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukan kedalam labu ukur 100 mL.
2. Sample diencerkan dengan menggunakan aquadest sampai tanda batas, kemudian dikocok sampai homogen.
3. Larutan sample dipipet sebanyak 25 mL dan dimasukan kedalam Erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan indicator amilum 1% sebanyak 1 mL.
4. Titrasi dengan larutan I2 0,01 N sampai terjadi perubahan warna menjadi biru.

F. DATA HASIL PENGAMATAN
Sampel : Sari Buah ABC mango juice
No Berat Sample (g) Vol Titrasi (mL) N I2 % Vit C Rata-rata
1. 5,038 1,3 0,01 0,091 0,0943%
2. 1,4 0,098

Rumus :
Perhitungan :
1. Sample I
% Vitamin C = (4 x 1,3 x 0,01 x 88 x 100%) / 5038
= 0,091%
2. Sample II
% Vitamin C = (4 x 1,4 x 0,01 x 88 x 100%) / 5038
= 0,098%
Rata-rata = (0,091 + 0,098) / 2
= 0,0943%

G. PEMBAHASAN
Praktikum analisa kuantitatif vitamin C dalam sample dilakukan dengan menggunakan metode titrasi iodimetri (titrasi langsung) hal ini berdasarkan bahwa sifat vitamin C dapat bereaksi dengan iodin Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan larutan I2 0,01 N sebagai titrant.
Sample yang dipergunakan saat praktikum adalah minuman sari buah dalam kemasan yang banyak dijual di pasaran dengan merk dagang ABC mango juice. Dalam kemasan minuman disebutkan bahwa dalam minuman tersebut kaya akan vitamin C.

Vitamin C atau asam bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut dalam pelarut organic yang pada umumnya dapat melarutkan lemak.
Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indikator. Seperti yang sudah diketahui bahwa prinsip dari titrasi iodimetri adalah reduksi analat oleh I2 menjadi I-.
ARed + I2 Aoks + I-
Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat yang dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak terlalu luas, salah satu penerapan titrasi dengan metode iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak dan lemak juga vitamin C.
Proses pengujian untuk sample sari buah dilakukan dengan 1 kali pengenceran dan dilakukan 2 kali pengujian (duplo).

Sample yang ditimbang saat praktikum adalah 5,038 g, sample ditimbang langsung dalam labu ukur dan diencerkan dengan menggunakan aquadest sampai tanda batas. Setelah sample dikocok sampai homogen, selanjutnya sample dipipet sebanyak 25 mL dan dimasukan dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan amilum 1% sebagai indikator sebanyak 1 mL setelah itu dititrasi dengan menggunakan I2 0,01 N.
Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna menjadi biru, warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang menandakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir, indikator yang dipergunakan dalam analisa vitamin C dengan metode iodimetri adalah larutan amilum.
Reaksi yang terjadi adalah :


Berdasarkan hasil praktikum volume titrasi pada sample minuman sari buah ABC adalah 1,3 dan 1,4 mL. Sehingga berdasarkan perhitungan menggunakan rumus maka kadar vitamin C dalam sample ABC mango juice adalah 0,091% dan 0,098% dan nilai rata-ratanya adalah 0,0943%.
Hasil tersebut tidak dapat dibandingkan dengan standar dari SNI 01-3719-1995 tentang sari buah, hal ini dikarenakan pada standar SNI tersebut tidak ada parameter tentang kadar vitamin C dalam sari buah.

H. KESIMPULAN
Pengujian kadar vitamin C dalam sample dilakukan dengan menggunakan metode iodimetri, yaitu oksidasi analat oleh I2 sehingga I- tereduksi menjadi ion iodida. Pengujian dilakukan 2 kali (duplo).
Berdasarkan praktikum dan hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa pada pengenceran 100 mL kadar dari vitamin C dalam sample ABC juice mango adalah 0,091% dan 0,098%. Dan rata-rata kadar vitamin C dalam sample adalah 0,0943%. Dan hasil analisa tersebut tidak dapat dibandingkan dengan SNI 01-3719-1995 tentang sari buah, hal ini dikarenakan pada standar SNI tersebut tidak ada parameter tentang kadar vitamin C dalam sari buah.

I. DAFTAR PUSTAKA
• Harjadi, W. 1996. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia
• Sudarmadji, Slamet. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta: Gadjah Mada
• Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.
• www.wikipedia.org
• www.iptek.net.id

2 komentar:

.